Rabu, 02 November 2011

MODUL LINUX


Bab 1. Pendahuluan

Apa Itu GNU/Linux

GNU merupakan akronim dari GNU's Not UNIX, untuk membedakan diri dari UNIX. GNU merupakan proyek dari FSF (Free Software Foundation) yang dipelopori oleh Richard Stallman, pembuat editor Emacs.
Linux, adalah kernel monolithic yang dbuat oleh Linus Torvalds, terinspirasi oleh kernel Minix Prof. Andre Tanenbaum, pada tahun 1990-an.
GNU/Linux adalah cara yang adil untuk menyebut Distribusi (Linus kernel dan Aplikasi GNU) yang beredar dalam satu paket. Kernel menjembatani komunikasi antara  hardware dan user melalu aplikasi yang berjalan diatasnya.

Sebelum GNU/Linux muncul, sistem operasi menjadi sesuatu yang mahal dan eksklusive. Hanya kalangan tertentu saja yang mampu memiliki-nya dengan kebanggaan. yang lainnya, para pembajak, pemimpi, dan para hacker.
Tahun 1990-an, Linus Torvalds, memposting sebuah kernel buatannya. Kernel ini terinspirasi dari kernel Minix (Mini UNIX), buatan Prof. Andrew Tannenbaum. Linus, menamai kernel proyek hobi-nya ini dengan namanya sendiri “Linux” (tanpa 's'). Proyek ini mendapat tangapan dan support yang luar biasa dari berbagai kalangan, developer, hacker, artist, dll.
            Kernel saja tidak-lah cukup untuk membangun sebuah sistem. Ibarat tubuh, kernel barulah sebuah jantung.
Pada saat yang bersamaan, lembaga Free Software Foundation, Richard Stallman, sedang mencari kernel untuk software-software buatan lembaganya. Singkat kata, hasil perpaduan kernel (Linux) dan software-software dari FSF (kemudian membentuk lembaga GNU) menghasilkan distribusi GNU/Linux.
            Distribusi-distribusi yang muncul sampai saat ini hampir mencapai seratus-an distribusi. Beberapa distribusi tidak bertahab, dan ada beberapa yang menjadi besar dan menghasilkan distribusi turunan, misalnya Slackware, Debian, Redhat, SuSE.

Apa Itu Ubuntu

            Ubuntu (“humanity towards others”, Bemba) adalah sebuah sistem operasi yang berisi aplikasi-aplikasi open source. Ubuntu dikembangkan dari distribusi Debian, dengan tetap mempertahankan beberapa ciri khas dan kemapanan Debian. Paket-paket, utilitas, dan aplikasi-aplikasi khas Debian. Debian kompatible dengan Ubuntu, dan juga sebaliknya.
Ubuntu menyertakan paket yang lengkap dalam satu keping CD instalasi, meliputi aplikasi perkantoran, internet, server, multimedia dan games. Tetapi, satu hal yang unik dari Ubuntu adalah, tidak adanya dukungan aplikasi untuk memainkan file-file dengan format bukan open source (komersil), termasuk MP3, MPG, WMF, dsb. Kita harus mendownload dan menginstalnya dengan resiko tanggungan sendiri.
Saat ini, Ubuntu telah mencapai rilis 6 ke atas (Dapper). Untuk mendapatkan CD Ubuntu, kita dapat meminta-nya di shipit.ubuntu.com. Selain Ubuntu, dengan desktop GNOME, juga tersedia Kubuntu, Ubuntu dengan desktop KDE, Xubuntu, Ubuntu dengan desktop XFCE, dan Edubuntu, Ubuntu yang dikembangkan untuk keperluan dunia pendidikan.
Walaupun memiliki nama dan penampilan yang berbeda, Kubuntu, Xubuntu, dan Edubuntu bukanlah cabang dari Ubuntu, karena semuanya memiliki paket-paket yang hampir sama.
Ubuntu datang dengan fitur-fitur bawaan dari Debian, ditambah support dari tim pengembang Ubuntu saat ini. Fitur-fitur tersebut, antara lain :
·         Ubuntu akan selalu bersifat free dan terbuka. Tidak akan pernah ada edisi enterprise atau semacamnya.
·         Ubuntu mendukung penuh format open source, tidak menyertakan software-software yang berlisensi selain lisensi free (GNU/GPL).
·         Ubuntu mendukung penuh Desktop Environment GNOME
·         Ubuntu menggunakan sistem pemaketan berbasis Debian (format .deb), paket manager yang menginspirasi RPM, YUM, SlapGet dan sebagainya.
·         Mendukung Sistem minimal, i386. Jadi, komputer tua kita tetap bisa menggunakan Ubuntu.
·         Ubuntu versi 5.10, Breezy Badger, menyertakan aplikasi-aplikasi default sebagai berikut :
·         Desktop Environment GNOME dengan Display Manager GDM dan Window Manager Metacity
·         Suite aplikasi perkantoran, Open Office.org (word processor, spreadsheet, presentasi, database, drawing dan web authoring)
·         Aplikasi pengolahan citra, The GIMP
·         File Manager Nautilus
·         Utlitas terintegrasi (kompresi, image browser, editor, paket manager, dll)
·         Aplikasi Multimedia, Rhythmbox, CD Ripping, Video playback dan editing, dll
·         Browser Mozilla, Firefox, dan suite Evolution Mail
·         Dan aplikasi lainnya, berbasis GUI maupun command line

Menginstal Ubuntu GNU/Linux

Menginstal Ubuntu GNU/Linux sama mudahnya dengan menginstal distribusi lainnya, walaupun  Ubuntu GNU/Linux masih mempertahankan mode instalasi teks dengan alasan kecepatan dan transparansi.
Tahapan instalasi Ubuntu :
1.      Memilih jenis instalasi, server (minimal) atau default (workstation). Ubuntu (dan distro lainnya) memberikan pilihan untuk menginstal paket-paket aplikasinya. Minimal anda memilih jenis server, command line.
2.      Memilih bahasa, lokasi dan keyboard, jika anda ingin menggunakan bahasa dan keyboard selain Bahasa Inggris dan US keyboard (default), sebaikknya anda mengganti pilihan default dengan kecendrungan anda, misalnya Bahasa Inggris (Bahasa Indonesia belum tersedia), dan lokasi di Indonesia.
3.      Mempartisi hardisk, Ubuntu membutuhkan minimal 2 partisi agar dapat bekerja. partisi swap dan partisi root. Untuk root dibutuhkan minimal 1.5 Gigabyte hanya untuk sistem saja (desktop), jika anda ingin menyimpan data atau menginstal aplikasi tambahan, alokasikan ruang yang cukup. Partisi swap, biasanya dialokasikan sebanyak 2x jumlah RAM sistem anda, misalnya 256 Mb untuk RAM 128 Mb.
4.      Menseting jaringan. Anda akan diminta memberikan nama host untuk komputer anda. Jika anda menginstal di jaringan, sebagai server atau client, anda harus memasukkan IP komputer anda, juga host/server, dan gateway-nya.
5.      Instalasi sistem dasar dan mengkopi paket-paket program tambahan. Proses ini akan memakan waktu cukup lama. Jika anda memilih tipe server (minimal), proses instalasi ini akan menjadi proses terakhir.
6.      Membuat User. Setelah menginstal sistem dasar (base), anda akan diminta membuat user, memberi password, menentukan timezone, dan setting lainnya.
7.      Instalasi Bootloader. Ubuntu memiliki bootloader default, GRUB. Jika anda ingin menggunakan lilo, anda harus menginstalnya manual setelah proses instalasi selesai.
8.      Reboot. Keluarkan CD instalasi dari drive-nya.
9.      Instalasi dan setup aplikasi tambahan. Setelah komputer reboot, Ubuntu akan melakukan
Setelah setup aplikasi tambahan, Ubuntu siap digunakan. masukkan user name dan password yang telah dibuat pada layar login.

 

Bab 2. Dasar-dasar GNU/Linux

File System

Di GNU/Linux semua object dianggap sebagai file dan direktori, termasuk hardware. Secara hirarkial, semua object tersebut berada di bawah sebuah tree, dengan root (/) sebagai induk atau asal muasal semua object. Dari root (/) bermula, direktori-direktori dan terus ke bawah sampai hanya berisi file saja.
Contoh hirarki fle sistem di GNU/Linux :







Berikut penjelasan singkat fungsi dan isi beberapa direktori-direktori tersebut :
/bin, berisi file-file executable khusus sistem
/boot, berisi file-file statis untuk proses booting. Kernel Linux mendiami direktori ini
/etc, berisi direktori dan file-file konfigurasi sistem
/usr, tempat file-file executable, dokumen-dokumen help/manual milik users
/home, tempat setiap user memiliki direktori-nya sendiri-sendiri
/mnt, tempat mengkaitkan (mount) disk atau partisi, termasuk removable disk (usb, floppy, dll)

Permission

Setiap direktori dan file di GNU/Linux memiliki pemilik dan ijin akses tertentu yang dilambangkan dengan simbol/atribut tertentu :
d  = atribut mewakili sebuah direktori
r = menandakan direktori/file tersebut dapat dibaca
w = menandakan direktori/file yang memiliki tanda ini bisa ditulisi
x = menandakan direktory/file tersebut bisa dieksekusi
Contoh, bila sebuah object memiliki atribut sbb:
drwxr-xr-x   2 dumbledore dumbledore 4096 2006-05-26 08:07 Desktop

Object desktop, merupakan sebuah direktory (d), pemiliknya adalah dumbledore, di grup dumbledore. Ijin aksesnya, untuk pemilik memiliki ijin akses baca (r), tulis (w), exekusi (x). Sedangkan grup, hanya memiliki akses baca dan eksekusi saja (r,x), tidak dapat menulis (-), begitu juga pengguna lainnya (others).

Xwindow

Huruf X besar di awal kata menandakan semua window yang berjalan di atas UNIX. X juga mengacu pada akronim GUI (Graphical User Interface) dalam bahasa UNIX.
Xwindow menjalankan serangkaian program yang membentuk lingkungan grafis di atas terminal. Xwindow memanipulasi VGA card, Monitor (Screen), Keyoard dan Mouse agar dapat berfungsi dalam mode grafis.
Komponen Xwindow yang paling penting ada tiga yaitu :
·         Xserver
·         Display Manager
·         Window Manager
Xserver dijalankan sebagai services yang menjalankan service display manager. Display manager menjembatani Xserver dengan Window Manager. Misalkan anda memiliki komputer dengan VGA Card S3 Trio dan menjalankan Desktop GNOME. Maka service yang berjalan di sistem anda kira-kira seperti berikut ini.
Saat Xserver dijalankan, ia akan memanggil modul Xserver S3 Trio, menjalankannya dan memanggil Display Manager default GNOME, GDM (GNOME Display Manager), lalu GDM akan menjalankan Window Manager Metacity. Window Manager Metacity bersama aplikasi-aplikasi lain (terdaftar di gdm.conf) yang juga dijalankan GDM, membentuk kesatuan lingkungan desktop, GNOME (GNU Object Module Environment).
Selain GDM, terdapat juga display manager lainnya, misalnya KDM yang menjalankan KDE, afterstep dan enlightenment yang sekaligus berperan sebagai window manager atau 3DWM yang menjalankan Xwindow dalam mode 3 Dimensi.

Bab 3. GNOME Desktop

GNU/Linux memliki banyak pilihan, mulai dari dstribusi, aplikasi, sampai desktop. Ubuntu menggunakan GNOME dektop sebagai desktop defaultnya. GNOME dibangun menggunakan pustaka GTK, pustaka yang sama yang membangun The GIMP.
Selain GNOME, di GNU/Linux ada juga desktop lainnya, misalnya KDE, Afterstep, CDE, UDE, Wndow Maker, Enlightenment, XFCE, Fluxbox, dan banyak lagi lainnya. Kita bisa menggunakan satu desktop saja atau malah menggunakan/menginstal semua desktop yang ada. Kita dapat mengganti desktop GNOME ini dengan desktop lainnya dengan menginstalnya sendiri.

Komponen GNOME Desktop

Text Box:  Gambar 1: Desktop GNOME











 

Menu

Di Windows (tm), start menu menampung semua aplikasi dan utilitas. Di GNOME menu dibagi menjadi 3, yaitu :
·         Applications, menampung semua aplikasi yang terinstal menurut kategori aplikasi tersebut, meliputi bagian accessories, office, graphic, system tools, dan kategori lainnya.
·         Places, menampung semua tempat (direktory/disk) dalam sistem sebaga akses cepat yang akan membuka file manager. Selain direktory dan disk, menu places juga menampung recents document dan fasilitas pencarian.
·         System, semacam control panel di Wndows (tm), meliputi semua pengaturan sistem melalui interface grafis.

Panel

panel adalah sebuah bar atau batang yang menampung menu, applet, dan launcher. Secara default, GNOME memiliki dua panel. Satu untuk menampung menu dan launcher, lainnya untk menampung window aplkasi yang aktif. Anda bisa menambahkan panel lain, selain dua panel default tersebut.

Applet

Applet adalah utilitas atau toys seperti clock, CPU monitor, Workspace Selector, atau trash.

Mengatur Desktop

Mengatur desktop berarti mengatur tata letak panel, background, resolusi layar, tampilan ikon, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan penampilan desktop kita.

Mengatur Background

Untuk mengganti wallpaper atau background, melalui menu System -> Preferences -> Desktop background atau melalui klik kanan di area desktop, pilih Change Desktop background dari drop down menu.
Untuk mengganti background, pilih background yang diinginkan, GNOME akan langsung mengganti background dengan background pilihan kita.
Untuk menambah wallpaper, klik Add Wallpaper.
Untuk membuang wallpaper dari daftar, klik Remove Wallpaper.
Untuk memilih cara menggambar wallpaper di layar (style), klik panah bawah Style.
Untuk mengganti warna background No Wallpaper, klik palet warna di Desktop Color.

Mengatur panel

Panel menu atau taskbar secara default berada di atas desktop, sedangkan panel tambahan berada di bawah. Untuk merubah letak panel, klik, seret, dan lepaskan panel ke tempat yang diinginkan, bisa di bawah atau di samping (vertikal).
Untuk mengatur properties panel, klik kanan pada panel, properties. Untuk mengatur letak panel, pilih letak yang diinginkan di bagian orientation.
Untuk mengatur ukuran lebar panel, pilih di bagian size, minimal 23 pixels.
Untuk mengembalikan ukuran panel ke aslinya, unchecked Expand, untuk mengatur agar panel tersembunyi otomatis, checked Auto hide.
Untuk memberi background pada panel (solid color atau gambar), atur di tab Background.

Panel Applets

Applets adalah aplikasi/toys yang mendiami tray bar pada panel. Untuk menambahkan applet, klik kanan pada panel, dan pilih applet yang diinginkan lalu klik Add to panel. Beberapa applet yang berguna :
·         Clock, menampilkan waktu system
·         Workspace selector, switch untuk berganti virtual desktop
·         Run applications, untuk menjalankan aplikasi/launcher

Menambah dan menghapus panel

Untuk menambah panel, klik kanan pada panel, pilih New panel.
Untuk menghapus panel, klik kanan dan pilih Delete this panel

Merubah Resolusi Layar

Untuk merubah resolusi layar, pilih menu System -> preferences -> Screen resolution
Pilih resolusi yang dinginkan di bagian resolution, dan jika ingin mengatur refresh rate layar, rubah d bagian Refresh rate.
Untuk menerapkan pilhan, klik Apply.
Untuk membuatnya default di komputer, check bagian Make default for ...

Mengatur Screen Saver

Untuk mengaktfkan atau menon-aktfkan screen saver, klk System -> Preferences -> Screen saver.
Untuk memilih mode screensaver, plih di bagian mode, random, single, blank screen atau disable screen saver.
Untuk memlih screen saver yang ingin digunakan pilih di daftar screen saver yang ada.
Di tab advanced, kita bisa mengatur lebih lanjut, termasuk mngatur power management.

Menonaktifkan tampilan ikon pada menu dan toolbar

Alasan kita menon-aktifkan tampilnya ikon pada menu dan toolbar adalah untuk penghematan memori. Caranya, melalui menu System -> Preferences -> Menus and Toolbars.
Untuk menon-aktifkan tampilan ikon di menu dan toolbar aplikasi, Unchecked Show icons in menus, untuk mengatur tampilan toolbar, pilh melalui option Toolbar Button Labels :
·         Text bellow ikon, menampilkan text di bawah ikon
·         Text besides ikon, menampilkan teks d samping ikon
·         Icon only, menampilkan ikon saja, tanpa teks
·         Teks only, menampilkan teks saja tanpa ikon.

Mengganti Theme

Kita bisa mengganti tema untuk desktop kita meliputi tema window dan ikon.
Untuk mengganti tema, gunakan System -> Preferences -> Themes.
Pilih tema yang dinginkan dari daftar tema yang sudah ada. Untuk memodfikasi tema klik Theme Details. Kita bisa mengganti style window, warna, dsb.
Untuk menginstal tema baru, klik Install themes.

Launcher

Launcher atau shorcut bisa kita buat di desktop atau di panel.
Untuk membuat launcher di desktop, klik kanan area kosong di desktop dan pilih  Create launcher.
Pada kolom name, isikan nama launcher
Di kolom Generc name, isikan kategori aplikasi
DI Comment, isikan penjelasan tentang aplikasi
Pada Command, isikan lokasi tempat file executable aplikasi atau klik browse, untuk mencari
Pada kolom Icon, klik untuk mengganti icon.
Klik OK untuk membuat launcher.

Aksesories GNOME Desktop

GNOME datang dengan sejumlah aplikasi built in, meliputi file manager (nautilus), Archive manager (File Roller), Editor (Gedit), Terminal (GNOME Term), Kalkulator (Gcalc), dan kamus.
Kita akan membahas beberapa aksesori yang paling sering kita gunakan saja.

File Manager Nautilus

Nautilus merupakan file manager default di GNOME. Nautilus bisa juga digunakan untuk mem-browse jaringan, FTP client.
Nautilus memiliki tampilan mirip Window (tm) Explorer, kita bisa memlih 2 mode tampilan, icons dan list view.
Pane menampilkan direktory atau bookmark tempat yang sering dikunjungi.
Dengan nautilus, user dapat melakukan berbagai operasi pada file atau direktory, seperti meng-copy, move, cut, membuka dokumen, membuat dan menghapus direktory, me-rename dan mengganti permission suatu file atau direktori.
Saat Nautilus dibuka, window akan menampilkan daftar file dan direktory milik user yang bersangkutan.
Untuk mengatur Nautilus lebih lanjut, gunakan Edit -> Preferences.
Di tab view, kita dapat mengatur mode tampilan nautilus, tamplan fle dan drektory hidden, atau mode zoom.
Di tab Behavior, kita dapat mengatur kelakuan Nautilus, meliputi fungsi klik mouse, dan definisi action.
Di tab display, kita dapat mengatur cara file ditampilkan beserta informasi tambahannya.
Di tab List Columns, kita dapat mengatur kolom informasi apa saja yang harus ditampilkan.
Tab Preview, mengatur tampilan thumbnail dari file atau direktory.

Menggunakan Nautilus sebagai FTP client

Untuk menggunakan Nautilus sebagai FTP client, kita harus memiliki account di sebuah server FTP atau menggunakan anonymous FTP.
Untuk memulai koneksi, klik menu File -> Connect to server.
Pilih jenis server yang akan di hubungi di bagian server type.
Tuliskan nama server yang di tuju, contoh: ftp.itb.ac.id
Pilih port yang akan digunakan, misalkan port 80
Pilih folder yang akan dituju,misalkan folder pub
Tuliskan user name yang akan digunakan di bagian name to use .... Jika kita menghubungi server berbayar, kita akan diminta mengisikan password juga.

GNOME Terminal

Terminal atau console adalah window yang mengemulasikan terminal yang sebenarnya. Dengan terminal kita dapat menjalankan program-program berbasis command line. Untuk menjalankan terminal, melalui Applications -> Accessories -> Terminal.
Perintah-perintah command line, dapat dipelajari di bab 4.
Kelebihan GNOME terminal dibandingkan mode DOS pada windows (tm) adalah mendukung tabbed terminal, transparansi, pewarnaan, history, profile, dan auto completion.
Profile, adalah tema terminal yang kita gunakan. Untuk membuat atau mengedit profile gunakan menu Edit -> Profile.
Di sini kita bisa membuat, menghapus, dan mengatur warna, notifikasi, transparansi, dan lainnya.
Jika kita ingin menggunakan terminal yang asli (tanpa emulasi), gunakan tombol Ctrl+Alt+F1.
Untuk kembali lagi ke mode GUI, gunakan tombol Alt+F7.

Editor

GNOME memiliki editor berbasis GUI yang handal, Gedit. Untuk menjalankan Gedit, pilih menu Editor melalui aksesories.
Kemampuan Gedit melebihi kemampuan Wordpad apalagi Notepad. Gedit dapat digunakan untuk mengedit file teks biasa atau untuk pemograman. Kita hanya perlu memberikan ekstensi yang sesuai.
Selain itu, Gedit juga mendukung tabbed editing, pewarnaan syntax, penomoran baris, pencarian, spell check, setting halaman, dan operasi copy/cut - paste.
Bahkan sebelum mencetak file kita bisa melihat tampilan sebelum pencetakan atau print preview, mengatur jenis kertas.
Untuk menambah kemampuan Gedit, kita bisa menambahkan plugin.

Archive Manager

Archive manager atau file roller, adalah aplikasi untuk manajemen arsip. File Roller mampu menangani file-file dengan format yang luas, seperti zip, tar, gz, bz2, rar, dsb.
Cara pemakain File Roller-pun termasuk mudah, seperti menggunakan Winzip atau aplikasi lainnya yang berbasis GUI.

Kalkulator

GNOME pun dilengkapi dengan sebuah kalkulator yang fungsi-fungsinya bisa di rubah.
Bisa sebagai kalkulator biasa, sentific, financial, atau advanced.
Aksesori GNOME lainnya adalah Gucharmap, untuk meng-insert karakter-karakter khusus ke dokumen. Gdict, aplikasi kamus online, untuk menggunakan gdict, kita harus online ke internet.

Aplikasi-aplikasi Built-in Ubuntu

Ubuntu datang dengan sejumlah aplikasi open source yang ter-instal secara default. Antara lain :
·         Suite Aplikasi Perkantoran Open Office.org, terdiri dari Writer (word processor), Calc (spreadsheet), Impress (presentasi), Draw, Math, dan Base (database), mulai rilis 2.
·         Aplkasi pengolahan image vector ataupun raster, The GIMP, Scanning Xsane, dan GNOME screenshoot.
·         Aplikasi Internet Gaim (universal-messengger), Mozilla Firefox (Webbrowser), Evolution (Suite Email), GNOMEMeeting (VoIP), FTP clients, PPP (modem dialer)
·         Aplikasi Reader Evince, sanggup membaca format postscript dan pdf sekaligus
·         Dan lainnya seperti Gthumb, image browser.

GNOME Multimedia

Meskipun secara default kita Ubuntu tidak mendukung format-format berlisensi seperti Mp3, WMF, WMA, atau Divx. GNOME memiliki aplikasi-aplikasi multimedia yang handal. Kemampuannya bisa ditambah dengan menambahkan plugin/library agar mampu memutar file-file multimedia ber-lisensi.
Beberapa aplikasi tersebut adalah :
·         Aplikasi CD Mastering dan Playback, Sound Juicer, Serpentine, CD player
·         Aplikasi pemutar video, Totem
·         Aplikasi Music player, Rhytmbox
·         Aplikasi sound recorder
·         Volume Monitor
Jika mau ditambahkan kemampuannya, kita mesti menginstal beberapa library tambahan seperti w32codecs, lame/mad, libxvid dan library-library lainnya.
Untuk mengkases salah satu aplikasi tersebut, melalui menu Applications -> Sound and Video

GNOME System Tools

GNOME System tools meliputi tools-tools yang berguna untuk melakukan beberapa customize seperti :
·         Application Menu Editor (Smeg)
·         Root terminal
·         Log viewer (syslog dan klogd)
·         Bug Reporting tools (bugbuddy)
·         Run as different user (sudo/gksu)
·         Configuration Editor (Gconf)
Untuk mengakses salah satu GNOME system tools tersebut, melalui menu Applications -> System Tools.

Menggunakan Menu Editor

Jalankan aplikasi menu editor. Klik salah satu sections yang ingin di tambahkan atau dihapus atau diganti namanya pada layar kiri.  Dilayar kanan akan ditampilkan daftar menu yang menjadi bagian sections tersebut.

Menambahkan Menu

Untuk menambahkan menu, klik tombol New Entry. Pada layar Entry Menu, isikan nama, comment, lokasi file executable, dan ikon yang akan digunakan.

Memodifikasi Menu

Untuk merubah nama, komentar ataupun ikon menu yang telah ada, gunakan tombol properties.

Bab 4. Terminal

Terminal sering dianalogikan sebagai sebuah PC tanpa hardisk yang menjalankan aplikasi dari sebuah server. Pada masa awal terminal memang seperti itu.
Terminal yang sekarang kita kenal adalah sebuah layar hitam dengan sebuah prompt yang menunggu perintah dari penggunanya.
Terminal di Linux memiliki segudang kemampuan, malah sesungguhnya, di sinilah kekuatan GNU/Linux (UNIX pada umumnya). Terminal, efisien, cepat (lebih cepat dari mode GUI), dan powerfull. Hampir semua yang anda lakukan di mode GUI dapat dilakukan di terminal.
Mendengarkan musik, menjelajah internet, chatting, FTP, menulis, dan menggambar, apalagi main game, semuanya bisa dilakukan melalui terminal

Shells

Shell adalah sebuah lingkungan yang menerjemahkan dan menjalankan semua perintah-perintah yang diketikkan pengguna.
Shell pertama yang dikenal dilingkungan UNIX dan pasti ada adalah SH (Shell!). Dari SH kemudian muncul berbagai SH lainnya. Beberapa SH yang memiliki basis pengguna terbanyak adalah BSH (Bourbe Shell), CSH (C Shell), dan BASH (Bourne Again Shell). Shell lainnya masih digunakan seperti TCSH, PDKSH, KSH, dan sebagainya.
Shell default di Ubuntu Linux adalah BASH. Tetapi kita juga bisa menginstal dan menggunakan Shell-shell lainnya. Ketikkan saja nama shell yang ingin digunakan, misalnya “csh”.

Piping dan Redirection

Piping (ditandai dengan simbol | )artinya menyalurkan output sebuah perintah sebagai input bagi perintah lainnya, contoh:
$ls | more
Bila perintah di atas di eksekusi, output perintah ls akan menjadi input bagi perintah more yang mengakibatkan ditampilkannya output perintah ls per-halaman.
Redirection (ditandai dengan simbol > )artinya mengalihkan output suatu perintah ke output lain, selain layar/screen. Contoh:
$cat shadow.txt > lpr
Perintah di atas akan menampilkan isi file shadow.txt ke printer (di cetak!)

Perintah-perintah Umum BASH

Setiap perintah di GNU/Linux (UNIX) memiliki format baku seperti:
perintah  opsi  object , pada beberapa perintah, opsi dan object bersifat optional, tetapi kadang-kadang menyertakan opsi dan object merupakan suatu keharusan.
Contohnya:
$ls
Perintah ls akan menampilkan isi direktori aktif saat itu dalam format sederhana, sedangkan
$ls -l ~/dokumen
akan menampilkan isi direktori dokumen di direktori home (home dilambangkan dengan ~) dalam format panjang.
Berikut daftar perintah-perintah yang paling sering digunakan di GNU/Linux:

Perintah-perintah Internal

Perintah
Fungsi
ls
cd
cp
mv
rm
mkdir
rmdir
cat
echo
alias
unalias
pwd
w
logout
exit

reboot / shutdown -r
halt / shutdown -h


Me-list isi direktori, opsi -a -l
berpindah direktori
mengkopi file/direktori
memindah file/direktori
menghapus file
membuat direktori baru
menghapus direktori
melihat isi suatu file
menampilkan teks
mensubtitusi suatu perintah
berhenti mensubtitusi perintah
menampilkan lokasi direktori saat ini
menampilkan users yang sedang aktif
keluar dari shell
keluar dari init/run level saat ini. Jika di virtual terminal, akan menutup window
me-restart system
men-shutdown system

Perintah-perintah Eksternal (Meng-eksekusi aplikasi)

Perintah (Tools)
Fungsi
top
df
vi
nano
useradd
userdel
groupadd
groupdel
passwd
man
info
approvos
lynk
wget
su
sudo
rpm
dpkg
apt-get
alien
tar
melakukan monitor penggunaan cpu, real time
melihat sisa/kapasitas storage/disk
menjalankan editor vi
menjalankan editor nano
menambahkan user baru
menghapus user
menambahkan grup baru
menghapus grup
memberi/mengganti password
mencari bantuan manual
sama seperti man, tetapi juga menampilkan perintah lain yang sama
sama seperti man
menjalankan web browser berbasis text
menjalankan download manager wget
berganti user. Jika tanpa nama user, berarti berganti menjadi root
menjalankan suatu perintah sebagai root dengan account pribadi
manajemen paket rpm menggunakan tool rpm
manajemen paket .deb menggunakan tool dpkg
manajemen paket .deb menggunakan aptitude
mengkonversi paket binary (rpm/tar.gz) ke format .deb (debianizing)
melakukan kompres dan dekompres file/direktori

Selain perintah-perintah di atas, GNU/Linux kaya dengan perintah-perintah dan fitur-fitur lainnya. Dan, anda baru saja mempelajari BASH, belum shell-shell lainnya :-)

Menulis Script

Script atau batch file memudahkan user dalam melakukan serangkaian proses, alih-alih mengetikkan satu-persatu perintah. Contoh script sederhana info.sh :
#!/bin/bash
clear
echo “ini sebuah script, akan menampilkan data-data anda ”
echo “informasi tentang anda : ”
whoami
echo “lokasi anda adalah : ”
pwd
exit

Script di atas (harus) dimulai dengan komentar yang menginformasikan shell agar memproses script tersebut menggunakan shell BASH.
Perintah kedua, meminta shell untuk membersihkan layar.
Perintah echo, akan mencetak teks dalam tanda kutip
Perintah whoami, akan mencetak informasi tentang user bersangkutan dan perintah passwd akan mencetak informasi direktori saat itu. Perintah exit akan mengakhiri script.
Untuk menjalankan script tersebut, modenya harus dirubah dulu agar executable
$ chmod a+x info.sh

Untuk mengeksekusi script tersebut, ketikkan “./info.sh” agar shell menjalankan script info.sh di direktori saat itu.
Untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai pemrograman script, silahkan mencari referensi yang sesuai.

Menggunakan Editor Vi

GNU/Linux memiliki ragam aplikasi yang luas. Contohnya untuk editor, Vi merupakan salah satu editor yang harus ada dalam setiap distribusi. Editor ini mudah digunakan dan sederhana.
Vi memiliki dua mode. Mode perintah dan mode insert. Saat berada di mode insert, kita dapat melakukan penulisan, tetapi saat berada di mode perintah kita hanya dapat melakukan perintah-perintah saja, seperti meng-kopi, menyimpan, melakukan pencarian, dsb.
Perintah-perintah umum editor Vi
Perintah
Fungsi
:q
:q!
ZZ
:wq
:x
0
$
3yy
p
/
?
Keluar dari editor tanpa menyimpan
keluar dari editor tanpa menyimpan
keluar dari editor dan menyimpan dokumen
keluar dari editor dan menyimpan dokumen
keluar dari editor dan menyimpan dokumen
Berpindah ke awal baris
Berpindah ke akhir baris
Mengcopi 3 baris ke bawah dimulai dari baris posisi kursor
Mempaste baris yang dikopi di posisi cursor
Melakukan pencarian ke bawah mulai dari posisi kursor
Melakaukan pencarian ke atas mulai dari posisi kursor

Selain perintah-perintah di atas masih banyak perintah-perintah lain yang juga sebaiknya anda pelajari sendiri dengan mencari referensi yang tepat.

Aplikasi-aplikasi Console

Daftar aplikasi berikut dapat anda coba untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendalami penggunaannya, disarankan terus mengunakan aplikasi-aplikasi tersebut atau menggunakan man/help.
Aplikasi dan Fungsi
Aplikasi dan Fungsi
Editor
·         Joe, Vi, Ed, Elvis, Nano, Emac

Music player and tool
·         mpg123, ogg123, mp3blaster
·         cdcd, cdtool, aumix
·         cdrdao, cdda2wav, cdrecord

System Tools
·         top, fsck, mke2fs, mkisofs
·         fdisk, cfdisk, parted
Paket Manager
·         aptitude, dpkg, dselect, rpm, alien

Jaringan
·         iptables, squid, quota

WWW
·         Fetchmail, Postfix
·         Mutt, Procmail, mailx
·         lynx, links, pan, telnet
·         ftp, lftp, wget

 

Bab 5. Administrasi Sistem

Administrasi sistem artinya memelihara sistem, termasuk didalamnya manajemen user, device, jaringan dan aplikasi. Untuk melakukan administrasi, kita dapat menggunakan mode konsole atau GUI.
Untuk saat ini, kita akan menggunakan mode GUI, agar lebih mudah dan meminimalisir kesalahan, terutama dalammengetikkan perintah-perintah “berbahaya” karena sebagaian besar peerjaan ini dilakukan menggunakan account root.

Manajemen User dan Grup

Setiap object di GNU/Linux (UNIX) memiliki permission dan kepemilikan. Seorang user dapat menjadi anggota lebih dari satu grup sekaligus.  User tidak mesti seorang manusia, sebuah proses, device, atau koneksi juga bisa menjadi user dan memiliki grup-nya sendiri.
Untuk melihat siapa saja user di sistem anda, gunakan perintah “$ cat /etc/passwd”.

Menambah User dan Group

Untuk menambah user/group baru, melalui menu System -> Administration -> User and Group.
Pada window, klik Add user sampai muncul window disamping.
Di tab general, isikan data-data yang diinginkan, termasuk password. Pada tab Avanced, kita dapat menentukan grup, shell default, dan lokasi /home user tsb.
Di tab Advanced mengatur privileges (hak) yang dimiliki user tersebut. Centang hak-hak yang ingin diberikan dan sebalikknya untuk membatasi account tersebut.
Untuk menambah group, di tab group, klik add group.

Menghapus User dan Group

Untuk menghapus user, masih pada jendela User and Group, pilih user yang ingin dihapus dan klik Delete user. Begitupun untuk menghapus group, di tab group, pilih grup yang ingin dihapus, dan klik Delete.

Mengatur Printer

Mengatur printer berarti menambah, menghapus, mensharing dan merawat printer. Printer dapat diakses melalui menu System -> Administration -> Printing.

Menambah printer

Untuk menambah printer, klik menu Printer -> Add Printer atau klik ganda ikon New Printer.
Akan muncul wizard yang menayakan nama, lokasi, dan driver yang akan digunakan. Driver printer Windows (tm) anda tidak berguna di sini. GNU/Linux menggunakan driver Cups. bagi pengguna HP, akan menemukan banyak manfaat dari Cpsys ini karena mendukung printer multifungsi.

Melihat Pekerjaan Printer (Printer Jobs)

Untuk melihat jobs yang sedang dikerjakan, klik kanan printer yang ingin anda lihat job-nya -> jobs.
Di tampilan jobs, anda bisa meng-cancel, meresume, mem-pause jobs.

Menghapus printer

Untuk menghapus printer, klik printer yang akan dihapus, pilih menu Printer -> Remove Printer

Mengatur Services

Services adalah layanan yang dikerjakan oleh sistem anda, mulai dari booting sampai shutdown. Beberapa services hanya berjalan satu kali lalu setelah selesai dijalankan, dimatikan (kill). Awal dan akhir dari semua proses di GNU/Linux adalah init/runlevel. Init ini di atur di file /etc/inittab.

Melihat proses yang berjalan

Melalui menu System -> Administration -> Services.
Akan tampil daftar beberapa services yang sedang berjalan. Bila suatu services aktif, akan ada tanda centang di services yang bersangkutan.

Menjalankan Services

Untuk menjalankan services yang tidak aktif, beri centang pada services yang diinginkan lalu klik OK.

Menonaktifkan Services (Kill)

Untuk menonaktifkan services, hilangkan tanda centang pada service yang aktif dan klik OK.
Untuk mengetahui fungsi dari service-service tersebut, gunakan man melalui konsole atau help. Misalnya “man gdm” untuk mengetahui tentang service gdm.
Tools lain yang ampuh dan lebih luas cakupannya adalah bum (Boot Up Manager), tetapi tidak tersedia secara default. Anda harus menginstalnya sendiri.

Mengatur Jaringan

Mengakses kartu jaringan, modem, menset IP, proxy, DNS dan host amatlah mudah, asalkan anda mengerti apa yang anda lakukan.
Untuk mengakses tool ini, melalui menu System -> Adminstration -> Networking. Akan tampil device jaringan yang terdeteksi.
Seperti pada gambar, komputer saya memiliki modem tetapi belum dikonfigurasi. Untuk mengkonfigurasinya, klik modem tsb, pilih properties.
Di window yang muncul anda diminta mengisikan jenis modem, jenis jaringan, port, user name dan password yang digunakan.
untuk mengkatifkan modem anda agar dapat digunakan, klik tombol activate.
Pada tab General akan nampak nama dan host tempat komputer anda berdomain.

Mengatur Disk (Storage)

Device disk/storage anda tidak diatur seperti halnya windows (tm) mengatur disk. Setiap disk/partisi harus memiliki titik kait/mount. Di Ubuntu 5.10 semua kait ini dikerjakan otomatis oleh sistem. File konfigurasi mount ini dapat ditemukan di /etc/fstab.
Disk memiliki panggilan yang unik di sistem UNIX. Setiap disk/partisi memiliki panggilan sendiri :
hda, hdb, hdc, dan hdd berarti disk 1, 2, 3 dan 4 (hdc/hdd biasanya digunakan oleh optical disk)
hda1 – hda4 berarti partisi primer 1-4 di hardisk pertama
hda5 , hda6, dst berati partisi extended (logika) di hardisk pertama
sda1, sda 2 berati removable disk seperti USB disk/ Sdcard
fd berarti floppy disk.

Melihat status Storage

Melalui menu System -> Administration -> Disks, akan ditampilkan daftar storage yang terdaftar beserta partisi-partis yang ada, termasuk partisi swap.
Untu melihat informasi partisi hardisk anda, klik bagian partition. Anda bisa melakukan format, mendisable (tidak me-mount) partisi-partisi. Jika anda memiliki hak untuk melakukannya.

Login Screen Setup

Tampilan layar login bisa dimodifikasi sesuai selera, anda bisa menambahkan tema, mengatur login otomatis, dan login remote.
Untuk mengaturnya, melalui menu System -> Administration -> Login Screen. Akan tampil window Login Screen Setup.
Pada tab General, anda bisa mengatur login otomatis, remote login, dan timer login.
Pada tab GTK+ Greeter, anda bisa mengatur logo, background yang akan digunakan.
Di tab Themed Greeter, anda bisa memilih greeter tematik, menginstal theme baru atau membuang theme. Anda juga bisa mengatur agar menggunakan theme berganti-ganti secara acak atau tidak sama sekali.
Di tab-tab selanjutnya anda bisa mengatur diperbolehkan/tidaknya root login ke mode GUI, remote login, memilih server X yang digunakan, dsb.

Device Manager

Device manager di Ubuntu lebih berfungsi sebagai informasi saja. Anda tidak bisa melakukan setting apapun secara langsung. Untuk melakukan setting, silahkan memodifikasi file-file konfigurasi-nya, tetapi tindakan ini sangat tidak disarankan selama device anda bekerja dengan baik.
Untuk mengaksesnya, melalui menu System -> Administration -> pilih Device Manager.

Manajemen Aplikasi

Menginstal dan meng-uninstal aplikasi di Ubuntu sangatlah mudah. Semua software yang dikembangkan oleh dan untuk Debian's bisa digunakan.
Anda bisa memilih menggunakan repository offline (CD) atau online (FTP/Backports), tergantung kemampuan anda. Atau anda juga bisa memilih menginstal secara partial manual.
Ada tiga tools ampuh milik Debian untuk menginstal aplikasi, yaitu :
·         Deselect dengan GTK frontend-nya Synaptic
·         Aptitude
·         Dpkg
Kita akan membahas tentang Dselect menggunakan frontend Synaptic. Untuk menjalankannya, melalui menu System -> Administration -> Synaptic Package Manager.
Pada tampilan default, window Synaptic terbagi tiga bagian. Section Pane, Package Pane dan Definition Pane. Semua package yang terdaftar dikelompokkan menurut sectionnya. Anda bisa menemukan Open Office, Abiword, di section editor.
Untuk mengetahui fungsi suatu paket, klik pada nama paket, akan tampil informasi paket di Definiton Pane. Untuk keterangan lebih lengkap, klik properties dari toolbar.

Menginstal Aplikasi

Untuk menginstal aplikasi, klik kotak checkbox disamping nama aplikasi yang ingin diinstal, pilih (mark) install. Synaptic akan otomatis mencari dependensi paket tersebut dan meminta persetujuan untuk menginstallnya juga. Bila ada konflik dengan paket lain, anda akan diberitahu juga.
Setelah anda memilih aplikasi-aplikasi yang di instal, klik Apply untuk memulai instalasi. Synaptic akan meminta anda memasukkan CD instalasi yang terdaftar di repository-nya atau membuat koneksi internet bila anda mengaktifkan repository online.

Meng-uninstal Aplikasi

Meng-uninstal aplikasi sama mudahnya seperti menginstal aplikasi. Klik pada aplikasi yang diinginkan, pilih apakah akan membuangnya permanen beserta file-file konfigurasinya atau uninstal sementara. Jangan lupa klik Apply untuk memulai uninstal.
Anda bisa melakukan instalasi dan uninstal bersamaan dengan satu kali meng-klik Apply.

Menambah Repository

Repository adalah tempat paket-paket aplikasi disimpan. Bisa berupa FTP (online) atau CD (offline).
Untuk menambah repository offline (CD), melalui enu Edit -> Add CDROM. Hanya CD yang dorganisasikan menurut konvensi Debian saja yang akan di baca (indexed). CD yang tidak mengikuti konvensi ini atau bukan CD Debian tidak akan di baca.
Untuk menambah repository online (FTP), melalui menu Setting -> Repositories, klik tombol Setting. Pada window yang muncul, beri check “Show disabled software repository”, Klik OK.
Setiap anda melakukan perubahan pada repository Synaptic akan otomatis mengupdate database paket-paketnya. pastikan koneksi internet untuk melakukan update dan meng-index FTP repository tersedia.

Memperbaiki Broken Package

Broken packages bisa terjadi bila anda melakukan instalasi manual dan ada dependensi yang tidak ikut diinstalasi. Broken package bisa diperbaiki dengan hasil package tersebut terinstal sempurna karena Synaptic menginstal dependensi-nya atau di remove, karena tdak ada dependensi tersedia.
Untuk memperbaiki broken package, melalui menu Edit -> Fix broken packages. Synaptic akan menandai package yang rusak tadi untuk diinstalasi, mencari dependensinya (bila ada) atau malah menandainya untuk di remove.

Instalasi Manual

Instalasi manual diperlukan ketika anda memiliki paket yang tidak terdaftar di Synaptic. Anda bisa menggunakan tools dpkg melalui command line. Cara penggunaannya sebagai berikut:
$ dpkg -i nama_paket.deb  nama_paket2.deb nama_paket_dst.deb
untuk menginstal paket. Untuk menguninstal paket gunakan option -r .


Referensi

dan sumber-sumber lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar